INOKULASI BAKTERI
( Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik )
Oleh
Jafar Sidik
1414111033
Kelompok 1
JURUSAN BUDIDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
HALAMAN
PENGESAHAN
Nama :
Jafar Sidik
NPM :
1414111033
Program
Studi : Budidaya Perairan
Fakultas : Pertanian
Judul
Praktikum : Inokulasi dan Pemurnian Bakteri
Tempat
: Lab. Perikanan ,fakultas
pertanian, Unila
Waktu :
Rabu, 30 September 2015, Pukul 08.00 wib.
Kelompok
: 1 ( Satu )
BandarLampung , 7 Oktober 2015
Mengetahui ,
Asisten
Dwi Rischa
1014111034
Catatan
|
Nilai
|
|
|
INOKULASI
DAN PEMURNIAN BAKTERI
Jafar Sidik
1414111033
Kelompok 1
ABSTRAK
Telah
dilakukan praktikum mikrobiologi akuatik tentang inokulasi dan pemurnian
bakteri di laboratorium Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada hari rabu 30 September 2015 pukul 08.00
wib. percobaan ini kami mengisolasi bakteri ke dalam media yang telah di buat
sebelumnya. Kemudian mengisolasikan atau memisahkan bakteri yang kemudian di
murnikan dengan memilih satu koloni tertentu lalu dipindahkan kedalam media
yang telah disiapkan. . Hasil yang didapat dari praktikum ini berupa biakan
bakteri murni yang didapat dari sampel air tawar, air laut, dan ikan sakit, dan
masing-masing bakteri dalam biakan
berbentuk coccus, memiliki permukaan yang timbul, dan berwarna putih.
Sedangkan untuk bagian tepi dari masing-masing bakteri adalah licin, bergerigi,
halus. Dapat disimpulkan bahwa praktikum
ini berhasil dilakukan dan sesuai dengan yang diharapkan.
Kata
Kunci: Isolasi, Pemurnian, Bakteri, Bentuk
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya bakteri yang hidup di alam terdapat dalam bentuk populasi
campuran. Sangat jarang bakteri di alam dijumpai sebagai spesies yang tunggal. Dengan
demikian, agar bakteri tersebut dapat di- identifikasikan, sehingga mudah dipelajari. Mikro organisme me- rupakan mahluk hidup yang sangat banyak, baik
ditanah, air maupun udara termasuk bakteri. Untuk itu perlunya isolasi maupun
permurnian untuk mendapatkan bakteri tersebut. Di
dalam bidang ilmu mikro biologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam
skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka
dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat baktri yang kita
butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang
semacam ini biasanya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal
ini, haruslah di mengerti jenis- jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan
juga macam ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri
tersebut. Isolasi mikro organisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari
lingkungan dan membuahkannya sebagai
kultur murni dalam suatu medium. Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke
medium baru harus dilaksanakan secara teliti.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk
mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir dengan menggunakan metode gores, metode
tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micro manipulator. Dua
diantaranya yang paling sering digunakan adalah tekhnik cawan tuang dan cawan
gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan
organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat
dipisahkan dari lainnya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dilakukannya praktikum inokulasi dan pemurnian bakteri ini adalah mahasiswa mampu mengisolasi dan
menginokulasi bakteri dari lingkungannya dialam.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Inokulasi
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang
lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua
alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat,
sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur, I. dan
Asnani, 2007).
Menurut Hadioetomo (1993), ada dua metode yang
dilakukan untuk memperoleh biakan murni yaitu :
1. Metode cawan
gores
Metode ini mempunyai dua ke untungan,
yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan
baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
2. Metode cawan
tuang
Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari populasi
campuran mikroorganisme adalah dengan me ngencerkan spesimen dalam
medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan ( ±50 oC ) yang
kemudian dicawankan. Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam spesimen pada
umunya tidak di ketahui sebelumnya, maka pe ngenceran perlu dilakukan beberapa
tahap sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan tersebut mengandung
koloni terpisah di atas permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini
memboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.
Ada
beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam medium
diantaranya adalah (Lay, 1994) :
1. Metode cawan gores
1. Metode cawan gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun
untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang
biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan
baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran
mikroorganisme menjafi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum
terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores.
2. Metode cawan tuangCara lain untuk mempeeroleh biakan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di antara cawan – cawan tersebut mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi.
Teknik
Pengenceran (dilution method). Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa
campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri.
Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan
lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk
disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan
beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga
kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat
kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang
kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang
pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Suriawiria, 2005).
Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat
dikatakan bahwa tidak ada bakteri yang hidup secara tersendiri terlepas dari
spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama- sama dengan
bakteri saprob. Untuk menyendirikan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu:
1. Degan pengenceran
Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil
memelihara Streptococcus lactis dalampiraan murni yang diisolasi dari sampel
susu Yang sudah masam.
Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies
diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini
kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari
pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium
padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh
dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu
koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika
kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan
koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan
koloni ini sebagai sampel (Dwidjoseputro, 1990).
Fungsi
dari teknik pengenceran ini adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari
substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah pe-nanganannya. Sampel yang telah
diambil kemudian disuspensikan dalam aquades steril. Teknik dilusi sangat
penting dalam analisa mikrobiologi karena hampir semua metode penelitian dan
perhitungan jumlah sel mikroba menggunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Counter)
( Waluyo, 1994).
Pengenceran
merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil konsentrasi
larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan
menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007).
Biakan murni
adalah biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba yang semuanya
berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis
bakteri dari biakan campuran menjadi biakan murni (Caray, 2013).
Teknik Pengenceran (dilution method)
Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran
bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari
hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih
lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan
pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa
koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita
hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita
jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita
peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang
pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Pelczar,
1988).
BAB
III. MATERI DAN METODE
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum Inokulasi dan Pemurnian
Bakteri dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 September 2015 pukul 08.00-10.00 WIB, kemudin dilanjutkan
pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2015, pukul 10.00-11.00 WIB, dan pukul 09.00-10.00
WIB di Laboratorium Perikanan Pertanian Universitas Lampung.
3.2
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah:
Cawan petri, tabung reaksi, jarum ose,
laminar air flow, bunsen, mikropipet, spreader, kertas label, sampel air tawar,
sampel air laut, sampel ikan sakit, media TSA, media Zobell 2216E.
3.3
Cara Kerja
1. Inokulasi dan Pemurnian Bakteri Air
Tawar
a. Diambil sampel air tawar sebanyak 25µl
menggunakan mikropipet, diteteskan pada permukaan media agar lempeng, lalu
diratakan dengan spreader.
b. Diberi label ( nama, sumber sampel,
tanggal).
c. Diinkubasi secara terbalik pada suhu
30̊ C selama 24 jam.
d. Diaamati koloni yang tumbuh pada permukaan agar
lempeng dan dicari koloni-koloni dengan morfologi yang berbeda.
e. Diambil koloni tersebut menggunakan ose dan
digores pada permukaan agar lempeng. Tiap lempeng agr dapat menampung 10-12
koloni yang berbeda.
f. Diinkubasi pada suhu 30̊ C selama 24
jam.
g. Koloni yang telah murni dapat ditanam
dalam media agar miring dengan cara goresan.
2. Inokulasi dan Pemurnian Bakteri Air
Laut
a. Diambil sampel air laut sebanyak 25µl menggunakan
mikropipet, diteteskan pada permukaan media agar lempeng, lalu diratakan dengan
spreader.
b. Diberi label ( nama, sumber sampel,
tanggal).
c. Diinkubasi secara terbalik pada suhu
30̊ C selama 4 hari.
d.Diaamati koloni yang tumbuh pada permukaan agar
lempeng dan dicari koloni-koloni dengan morfologi yang berbeda.
e. Diambil koloni tersebut menggunakan ose dan
digores pada permukaan agar lempeng. Tiap lempeng agr dapat menampung 10-12
koloni yang berbeda.
f. Diinkubasi pada suhu 30̊ C selama 24 jam.
g. Koloni yang telah murni dapat ditanam dalam media
agar miring dengan cara goresan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum mikrobiologi akuatik kali
ini dilakukan dua kegiatan, yaitu inokulasi dan pemurnian bakteri. pelaksanaan
praktikum ini berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 30 September
2015,kemudian dilanjutkan pada tanggal
1 dan 2 Oktober 2015. Pada tanggal 30 September kegiatan yang dilakukan
adalah menginokulasi bakteri yang berasal dari sampel air tawar, air laut, dan
ikan sakit. Teknik isolasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah metode
cawan gores (Streak Plate) yaitu Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni
yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses
isolasi.
Ada empat cara isolasi bakteri yaitu :
a.
Pour plate atau shake culture
Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan
mediaum yang masih cair (belum membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan
adukan. Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada
contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada
permukaan dan bagian bawah agar.
b.
Streak Plate atau culture
Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri
digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam
cawan Petri sampai meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik
diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan
gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan
adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores
sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk
menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel
yang di-gores.
c.
Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri
digesekkan pada permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan
dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan agar miring meng-gunakan
jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan
pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan
kekurangan oksigen.
d.
Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri
ditusukkan pada media padat (agar-agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan
slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring. Media agar setengah padat
dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis (Rusdimin,
2003).
Metode cawan gores memiliki dua
keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang
baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari
pengalaman. Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan
menyebabkan terisolasinya mikroorganisme seperti yang diinginkan. Dua macam
kesalahan yang umum sekali dilakukan oleh para mahasiswa yang baru mulai
mempelajari mikrobiologi ialah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan
sebaik-baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang
lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga
menyulitkan pemisahan sel-sel yang digoreskan (Ratna, 1990).
Sedangkan
teknik pengenceran yang seharusnya dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Teknik
Pengenceran (dilution method). Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa
campuran bermacam- macam spesies di-encerkan dalam suatu tabung yang
tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk
diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL
untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan
mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi
mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang
demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa
koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka
kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (
Hastowo, 1992).
Pada
tanggal 1 Oktober, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati bakteri yang tumbuh
di media agar padat dalam cawan petri, dan hasilnya disajikan dalam tabel
berikut ini:
Gambar dan nama sampel
|
Bentuk
|
Permukaan
|
Bentuk tepi
|
Warna
|
Air laut
|
Bulat (coccus)
|
Timbul
|
Bergerigi
|
Putih
|
Ikan sakit
|
Bulat (coccus)
|
Timbul
|
Halus
|
Putih
|
Air tawar
|
Bulat (coccus)
|
Timbul
|
Licin
|
Putih
|
Setelah
mengamati bakteri yang ada, selanjutnya adalah melakukan pemurnian dengan cara
memindahkan satu koloni bakteri dari media agar di cawan petri ke dalam media
agar miring yang ada di dalam tabung reaksi. Langkah pertama adalah
menyemprotkan alkohol ke tangan, setelah itu memanaskan jarum ose dengan bunsen
dari ujung sampai pangkal hingga berwarna merah. Hal ini dilakukan agar jarum
ose menjadi steril. Kemudian cawan petri dibuka dengan perlahan lalu diambil
satu koloni yang berada didalamnya, lalu steril . Setelah itu ambil satu koloni
yang ada di dalam cawan petri dengan jarum ose, lalu ditusukkan kedalam tabung
reaksi dengan posisi miring. Jarum ose dimasukkan sampai pertengahan media lalu
jarum ose diangkat secara perlahan, dan ketika sampai di permukaan media, gores
secara perlahan. Kemudian tutup kembali media tersebut dekat bunsen.
Pada
tanggal 2 Oktober, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati media yang berisi
bakteri hasil pemurnian. Dalam media tersebut ada bakteri yang tumbuh dengan
kerapatan yang tinggi, dan ada pula bakteri yang tumbuh dengan kerapatan yang
rendah. Hal itu dikarenakan ketrampilan praktikan dalam melakukan pemurnian
bakteri.
Pemurnian bakteri dilkukan untuk memudahkan
pengamatan atau penelitian suatu bakteri, hal ini sesuai dengan literature
bahwa proses pemisahan atau pemurnian
dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang
hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Waluyo,1994).
BAB
V. KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Pengertian dari Isolasi adalah mengambil mikroorganisme
yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip
dari isolasi bakteri adalah memisahkan satu jenis bakteri dengan mikroba
lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam bakteri. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel bakteri akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Pengenceran merupakan salah satu faktor yang penting
dalam peng-hitungan koloni. beberapa cawan yang tidak ditumbuhi
bakteri, koloni kurang dari 30 (dianggap 0), dan beberapa lainnya ditumbuhi
koloni lebih dari 300 (TBUD).
Manfaat dilakukan isolasi mikroba adalah
untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga
diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi
bakteri, fungi, dan khamir dengan menggunakan metode gores, metode tuang,
metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator
Tujuan dari pengenceran yaitu
memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.
5.2
Saran
Pada praktikum selanjutnya se-baiknya praktikan lebih
mem-perhatikan lagi pada saat praktikum dilaksanakan. Sebelum melakukan praktek di laboratorium
sebaiknya praktikan mempelajari terlebih dahulu teori teknik isolasi daan
inokulasi agar tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum berlangsung. Dan
Agar kiranya asisten mengawasi dan membimbing praktikan
demi
kelancaran praktikum tanpa ada hambatan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro.
1998.Dasar – dasar Mikrobiologi.Jakarta
: Djambatan.
Hadioetomo, R. S., 1993, Mikrobiologi
Dasar dalam Praktek, Jakarta: Gramedia
Lim,D. 1998. Microbiology. McGrow-hill book, New York
Nur Indriyani, Asnani, 2007, Penuntun
Praktikum Mikrobiologi Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unhalu :
Kendari
Pelczar. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
UI-Press. Jakarta
Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek.
Jakarta: Pt Gramedia
Ratna, Sri, 1990, Mikrobiologi
Dasar dalam Praktek, Jakarta : Gramedia.
Suriawiria,
U. 2005. Mikrobiologi Dasar.
Papas Sinar Sinanti, Jakarta
Waluyo, L. 1994. Mikrobiologi Umum.
Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.
Borgata Hotel Casino & Spa Announces First
BalasHapusBorgata 영주 출장마사지 Hotel Casino 구미 출장마사지 & Spa, owned by 양주 출장마사지 the Borgata, is expanding its casino operations into New 광주 출장안마 Jersey as a result 군포 출장샵 of an agreement