informasi

Selasa, 17 Mei 2016

INOKULASI BAKTERI






INOKULASI BAKTERI
( Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik )








Oleh

Jafar Sidik
1414111033
Kelompok 1







logo unila.jpeg






JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015









HALAMAN PENGESAHAN



Nama                     :  Jafar Sidik
NPM                     :  1414111033
Program Studi       :  Budidaya Perairan
Fakultas                 :  Pertanian
Judul Praktikum    :  Inokulasi dan Pemurnian Bakteri
Tempat                  :  Lab. Perikanan ,fakultas pertanian, Unila
Waktu                   :  Rabu, 30 September 2015, Pukul 08.00 wib.
Kelompok             :  1 ( Satu )


BandarLampung , 7 Oktober 2015
                                                                                                                               Mengetahui ,
                                   Asisten





                                                                                Dwi Rischa
                                            1014111034




Catatan
Nilai



    




                INOKULASI DAN PEMURNIAN BAKTERI
                                           Jafar Sidik
                                           1414111033
                                           Kelompok 1
 


ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum mikrobiologi akuatik tentang inokulasi dan pemurnian bakteri  di laboratorium Perikanan  Fakultas Pertanian Universitas Lampung  pada hari rabu 30 September 2015 pukul 08.00 wib. percobaan ini kami mengisolasi bakteri ke dalam media yang telah di buat sebelumnya. Kemudian mengisolasikan atau memisahkan bakteri yang kemudian di murnikan dengan memilih satu koloni tertentu lalu dipindahkan kedalam media yang telah disiapkan. . Hasil yang didapat dari praktikum ini berupa biakan bakteri murni yang didapat dari sampel air tawar, air laut, dan ikan sakit, dan masing-masing bakteri dalam biakan  berbentuk coccus, memiliki permukaan yang timbul, dan berwarna putih. Sedangkan untuk bagian tepi dari masing-masing bakteri adalah licin, bergerigi, halus. Dapat  disimpulkan bahwa praktikum ini berhasil dilakukan dan sesuai dengan yang diharapkan.

Kata Kunci: Isolasi, Pemurnian, Bakteri, Bentuk




                                                             BAB I. PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Pada umumnya bakteri yang hidup di alam terdapat dalam bentuk populasi campuran. Sangat jarang bakteri di alam dijumpai sebagai spesies yang tunggal. Dengan demikian, agar bakteri tersebut dapat di- identifikasikan, sehingga mudah dipelajari. Mikro organisme me- rupakan mahluk hidup yang sangat banyak, baik ditanah, air maupun udara termasuk bakteri. Untuk itu perlunya isolasi maupun permurnian untuk mendapatkan bakteri tersebut. Di dalam bidang ilmu mikro biologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah di mengerti jenis- jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut. Isolasi mikro organisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari lingkungan  dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru harus dilaksanakan secara teliti.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micro manipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah tekhnik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya.

1.2  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum inokulasi dan pemurnian bakteri  ini adalah mahasiswa mampu mengisolasi dan menginokulasi bakteri dari lingkungannya dialam.




                                                     BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Inokulasi Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).

Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya  (Nur, I. dan Asnani, 2007).

Menurut Hadioetomo (1993), ada dua metode yang dilakukan untuk memperoleh biakan murni yaitu :
1.  Metode cawan gores
     Metode ini mempunyai dua ke untungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
2.  Metode cawan tuang
     Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme adalah dengan me ngencerkan spesimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan ( ±50­­ oC ) yang kemudian dicawankan. Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam spesimen pada umunya tidak di ketahui sebelumnya, maka pe ngenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan tersebut mengandung koloni terpisah di atas permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini memboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.

Ada beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam medium diantaranya adalah (Lay, 1994) :
1. Metode cawan gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjafi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores.
2. Metode cawan tuang
Cara lain untuk mempeeroleh biakan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di antara cawan – cawan tersebut mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi.

Teknik Pengenceran (dilution method). Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Suriawiria, 2005).
Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri yang hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk menyendirikan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu:

1. Degan pengenceran
Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil memelihara Streptococcus lactis dalampiraan murni yang diisolasi dari sampel susu Yang sudah masam.
Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Dwidjoseputro, 1990).


Fungsi dari teknik pengenceran ini adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah pe-nanganannya. Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam aquades steril. Teknik dilusi sangat penting dalam analisa mikrobiologi karena hampir semua metode penelitian dan perhitungan jumlah sel mikroba menggunakan   teknik ini, seperti TPC (Total Plate Counter) ( Waluyo, 1994).
Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007).
Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba yang semuanya berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri dari biakan campuran menjadi biakan murni (Caray, 2013).

Teknik Pengenceran (dilution method)
Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Pelczar, 1988).




BAB III. MATERI DAN METODE


3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Inokulasi dan Pemurnian Bakteri dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 September 2015  pukul 08.00-10.00 WIB, kemudin dilanjutkan pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2015, pukul 10.00-11.00 WIB, dan pukul 09.00-10.00 WIB di Laboratorium Perikanan Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
Cawan petri, tabung reaksi, jarum ose, laminar air flow, bunsen, mikropipet, spreader, kertas label, sampel air tawar, sampel air laut, sampel ikan sakit, media TSA, media Zobell 2216E.

3.3 Cara Kerja
1. Inokulasi dan Pemurnian Bakteri Air Tawar
a. Diambil sampel air tawar sebanyak 25µl menggunakan mikropipet, diteteskan pada permukaan media agar lempeng, lalu diratakan dengan spreader.
b. Diberi label ( nama, sumber sampel, tanggal).
c. Diinkubasi secara terbalik pada suhu 30̊ C selama 24 jam.
d. Diaamati koloni yang tumbuh pada permukaan agar lempeng dan dicari koloni-koloni dengan morfologi yang berbeda.
e. Diambil koloni tersebut menggunakan ose dan digores pada permukaan agar lempeng. Tiap lempeng agr dapat menampung 10-12 koloni yang berbeda.
f. Diinkubasi pada suhu 30̊ C selama 24 jam.
g. Koloni yang telah murni dapat ditanam dalam media agar miring dengan cara goresan.

2. Inokulasi dan Pemurnian Bakteri Air Laut
a. Diambil sampel air laut sebanyak 25µl menggunakan mikropipet, diteteskan pada permukaan media agar lempeng, lalu diratakan dengan spreader.
b. Diberi label ( nama, sumber sampel, tanggal).
c. Diinkubasi secara terbalik pada suhu
30̊ C selama 4 hari.
d.Diaamati koloni yang tumbuh pada permukaan agar lempeng dan dicari koloni-koloni dengan morfologi yang berbeda.
e. Diambil koloni tersebut menggunakan ose dan digores pada permukaan agar lempeng. Tiap lempeng agr dapat menampung 10-12 koloni yang berbeda.
f. Diinkubasi pada suhu 30̊ C selama 24   jam.
g. Koloni yang telah murni dapat ditanam dalam media agar miring dengan cara goresan.



BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



Pada praktikum mikrobiologi akuatik kali ini dilakukan dua kegiatan, yaitu inokulasi dan pemurnian bakteri. pelaksanaan praktikum ini berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 30 September 2015,kemudian dilanjutkan pada tanggal   1 dan 2 Oktober 2015. Pada tanggal 30 September kegiatan yang dilakukan adalah menginokulasi bakteri yang berasal dari sampel air tawar, air laut, dan ikan sakit. Teknik isolasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah metode cawan gores (Streak Plate) yaitu Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi.
Ada empat cara isolasi bakteri yaitu :
a.    Pour plate atau shake culture
Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.
b.   Streak Plate atau culture
Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan Petri sampai meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang di-gores.                                                                     
c.    Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan agar miring meng-gunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen.
d.   Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis (Rusdimin, 2003).  
Metode cawan gores memiliki dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme seperti yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan oleh para mahasiswa yang baru mulai mempelajari mikrobiologi ialah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik-baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel-sel yang digoreskan (Ratna, 1990).

Sedangkan teknik pengenceran yang seharusnya dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Teknik Pengenceran (dilution method). Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies di-encerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel ( Hastowo, 1992).
Pada tanggal 1 Oktober, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati bakteri yang tumbuh di media agar padat dalam cawan petri, dan hasilnya disajikan dalam tabel berikut ini:


Gambar dan nama sampel
Bentuk
Permukaan
Bentuk tepi
Warna
Air laut
Bulat (coccus)
Timbul
Bergerigi
Putih
Ikan sakit
Bulat (coccus)
Timbul
Halus
Putih
Air tawar
Bulat (coccus)
Timbul
Licin
Putih



Setelah mengamati bakteri yang ada, selanjutnya adalah melakukan pemurnian dengan cara memindahkan satu koloni bakteri dari media agar di cawan petri ke dalam media agar miring yang ada di dalam tabung reaksi. Langkah pertama adalah menyemprotkan alkohol ke tangan, setelah itu memanaskan jarum ose dengan bunsen dari ujung sampai pangkal hingga berwarna merah. Hal ini dilakukan agar jarum ose menjadi steril. Kemudian cawan petri dibuka dengan perlahan lalu diambil satu koloni yang berada didalamnya, lalu steril . Setelah itu ambil satu koloni yang ada di dalam cawan petri dengan jarum ose, lalu ditusukkan kedalam tabung reaksi dengan posisi miring. Jarum ose dimasukkan sampai pertengahan media lalu jarum ose diangkat secara perlahan, dan ketika sampai di permukaan media, gores secara perlahan. Kemudian tutup kembali media tersebut dekat bunsen.
Pada tanggal 2 Oktober, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati media yang berisi bakteri hasil pemurnian. Dalam media tersebut ada bakteri yang tumbuh dengan kerapatan yang tinggi, dan ada pula bakteri yang tumbuh dengan kerapatan yang rendah. Hal itu dikarenakan ketrampilan praktikan dalam melakukan pemurnian bakteri.
Pemurnian bakteri dilkukan untuk memudahkan pengamatan atau penelitian suatu bakteri, hal ini sesuai dengan literature
bahwa proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Waluyo,1994).



                                                            BAB V. KESIMPULAN


5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Pengertian dari Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi bakteri adalah memisahkan satu jenis bakteri dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam bakteri. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel bakteri akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. 
Pengenceran merupakan salah satu faktor yang penting dalam peng-hitungan koloni. beberapa cawan yang tidak ditumbuhi bakteri, koloni kurang dari 30 (dianggap 0), dan beberapa lainnya ditumbuhi koloni lebih dari 300 (TBUD).
Manfaat dilakukan isolasi mikroba adalah untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator
  Tujuan dari pengenceran yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.

5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya se-baiknya praktikan lebih mem-perhatikan lagi pada saat praktikum dilaksanakan. Sebelum melakukan praktek di laboratorium sebaiknya praktikan mempelajari terlebih dahulu teori teknik isolasi daan inokulasi agar tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum berlangsung. Dan
 Agar kiranya asisten mengawasi dan membimbing praktikan demi  
 kelancaran praktikum tanpa ada hambatan.



                                                             DAFTAR PUSTAKA


Dwidjoseputro. 1998.Dasar – dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan.

Hadioetomo, R. S., 1993,  Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Jakarta: Gramedia

Lim,D. 1998. Microbiology. McGrow-hill book, New York

Nur Indriyani, Asnani, 2007, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unhalu : Kendari

Pelczar. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press. Jakarta

Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Pt Gramedia

Ratna, Sri, 1990, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Jakarta : Gramedia.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta

Waluyo, L. 1994. Mikrobiologi Umum. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.




1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa Announces First
    Borgata 영주 출장마사지 Hotel Casino 구미 출장마사지 & Spa, owned by 양주 출장마사지 the Borgata, is expanding its casino operations into New 광주 출장안마 Jersey as a result 군포 출장샵 of an agreement

    BalasHapus